Kamis, 08 Januari 2015

Serba-Serbi Militer Indonesia


     SERBA-SERBI MILITER INDONESIA

Oleh : Shahibul Izar El Shirazzy



Republik Indonesia, disingkat RI atau Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau, Dengan populasi lebih dari 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 207 juta jiwa. Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor (mantan bagian provinsi dari Indonesia). Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India. Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945,setelah lebih ratusan tahun dijajah oleh negara-negara oldnefos.

Sebagai negara jajahan pada masa itu sebenarnya indonesia sudah memiliki “pasukan” nya sendiri dimulai dengan dibentuknya angkatan udara tentara kerajaan hindia belanda dan yang paling terkenal adalah badan keamanan rakyat yang bertugas menjaga keamanan setelah kemerdekaan yang menjadi cikal bakal Tentara republik Indonesia (TNI). 

Sejarah Terbetuknya Tentara Republik Indonesia

Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. Pada saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949), TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional. Sebagai kekuatan yang baru lahir, disamping TNI menata dirinya, pada waktu yang bersamaan harus pula menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Dari dalam negeri, TNI menghadapi rongrongan-rongrongan baik yang berdimensi politik maupun dimensi militer. Rongrongan politik bersumber dari golongan komunis yang ingin menempatkan TNI dibawah pengaruh mereka melalui “Pepolit, Biro Perjuangan, dan TNI-Masyarakat. Sedangkan tantangan dari dalam negeri yang berdimensi militer yaitu TNI menghadapi pergolakan bersenjata di beberapa daerah dan pemberontakan PKI di Madiun serta Darul Islam (DI) di Jawa Barat yang dapat mengancam integritas nasional. Tantangan dari luar negeri yaitu TNI dua kali menghadapi Agresi Militer Belanda yang memiliki organisasi dan persenjataan yang lebih modern.

Sistem demokrasi parlementer yang dianut pemerintah pada periode 1950-1959, mempengaruhi kehidupan TNI. Campur tangan politisi yang terlalu jauh dalam masalah intern TNI mendorong terjadinya Peristiwa 17 Oktober 1952 yang mengakibatkan adanya keretakan di lingkungan TNI AD. Di sisi lain, campur tangan itu mendorong TNI untuk terjun dalam kegiatan politik dengan mendirikan partai politik yaitu Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) yang ikut sebagai kontestan dalam Pemilihan Umum tahun 1955. Periode yang juga disebut Periode Demokrasi Liberal ini diwarnai pula oleh berbagai pemberontakan dalam negeri. Pada tahun 1950 sebagian bekas anggota KNIL melancarkan pemberontakan di Bandung (pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil/APRA), di Makassar Pemberontakan Andi Azis, dan di Maluku pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Sementara itu, DI TII Jawa Barat melebarkan pengaruhnya ke Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Aceh

Upaya menyatukan organisasi angkatan perang dan Kepolisian Negara menjadi organisasi Angkatan Bersenjata Republika Indonesia (ABRI) pada tahun 1962 merupakan bagian yang penting dari sejarah TNI pada dekade tahun enampuluhan.Menyatunya kekuatan Angkatan Bersenjata di bawah satu komando, diharapkan dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya, serta tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan kelompok politik tertentu. Sebagai alat keamanan negara TNI memiliki tugas pokok yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Tentara Republik Indonesia Masa Modern

Pada masa awal kemerdekaan militer indonesia langsung mendapatkan ujian dari gangguan pihak asing,tetapi hal ini masih dianggap wajar karena usia republik ini yang masih belia.tetapi setelah 69 tahun merdeka gangguan dari pihak asing masih saja dialami oleh indonesia,biasanya seperti pelanggaran batas wilayah baik di laut maupun di udara,di darat gangguan yang dialami oleh Indonesia adalah pengeseran patok tapal batas yang dilakukan oleh negara tetangga. hal ini disebabkan karena militer indonesia masih terlalu lemah,dalam kata lain jumlah alursista tidak sesuai dengan luas wilayah yang harus dijaga, kecolongan-kecolongan tersebut masih saja dialami oleh indonesia. Sehingga negara Indonesia terkesan lemah di mata negara tetangga.

Tetapi pada tahun 2005 hingga 2012 pada masapresiden SBY menjabat sebagai presiden tepatnya periode ke-2 beliau memimpin negara ini,masalah kekuatan militer mendapat perhatian khusus. Ini dibuktikan dengan diperbaharuinya beberapa jenis alutsista dari 3 angkatan.mulai dari perbaikan alutsista tua yang masih layak pakai hingga pembelian alutsista baru,dengan tujuan militer indonesia akan lebih profesional dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan ibu pertiwi, juga dapat membuat militer indonesia semakin disegani oleh pihak asing. 

Pembelian-pembelian alutsista baru seperti pesawat sukhoi,tank leopard,kapal perang bejenis fregat dengan sistem TOT (Transfer Of Tekhnology) serta pemaksimalan pemakaian produksi dalam negeri adalah salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintahan SBY dalam memperkuat militer Indonesia. Kebijakan ini terbukti membuat militer indonesia semakin percaya diri dalam menghadapi gangguan-gangguan dari pihak luar,salah satu hal yang patut dibanggakan oleh indonesia adalah masuknya Indonesia dalam daftar militer terkuat di urutan ke-19 di dunia yang dirilis oleh Business Insider pada tahun 2014,walaupun ini belum menjadi pijakan kuat dalam pencaturan kekuatan militer dunia,tetapi kita berharap dengan masuknya Indonesia kedalam 19 besar kekuatan militer dunia semakin membuat militer Indonesia percaya diri di mata asing,dan tidak melupakan tugas pokok sebagai alat pertahanan negara.

Penulis Adalah Mahasiswa Ilmu Politik Fisip Universitas Syiah Kuala Angkatan 2012, aktif di Forum Intelektual Muda Kajian Politik, dapat dihubungi di Sahibulizar@gmail.com






1 komentar: